Wednesday, June 13, 2018

John Shooter

Its about 2pm. Adam with his mother walks around inside a crowded shopping centre. They've been here for an hour looking for family clothes.

Adam suddenly felt something wrong with this crowd

"Mom, can we move to another place?" ask him "I guess we've searched enough shops here."

"No," Mom answered "We'll check two more and we'll compare the prices with the others"

"Mom, i dont feel good about this"

"About what? You have a feeling you're going to see your ex here?" Mom looks from countless row of shops to Adam and back.

"No, mom. It's something else" said Adam with low voice

"Like what?" his mother seems to get annoyed

"I dont know, mom." grumble Adam "Just be quick" he continued, "please."

His Mother stops and stares to him for a moment, then walks again, ignoring Adam's bad feeling.

...

A black jacketed man brings a big brown backpack and merges with the crowd. That place is so crowded nobody even notices whats wrong with this man, except for him. He knew something is about to happen right here and its big enough for him to prevent from happening.

He puts in his phone then also starts to merges with the crowd following the black jacketed man.

The black jacketed man slowly observes his surrounding to find a way to some place and do the thing he has to do. While the man who followed him tries to blend with the crowd. It doesnt take long until the black jacketed man finally chooses his way.

He doesnt know whether the black jacketed man aware or not of his presence. But it doesnt matter, the only objective is to stop from whatever the black jacketed man going to do.

"That bag," said a woman on his earpiece "Its enough to blow up the whole building if its placed on the right place. Make sure it doesnt detonate, or at least, make it detonates out of the building"
"I dont know, Martha. I dont think we can bring it outside in time. He's going to the place far from any exit."
She sighs. "Then make your own exit out of there"

The black jacketed man walks to the corridor on the right and disappears from his sight. Then, when he catches up, he found them both alone in the corridor.

A brief silence occurs on the corridor

"I'd knew you'll follow me, Mr.Jack." The black jacketed man finally speaks in a deep, sluggish voice.
"What do you want?" He presses his voice.
"I just want you to follow me, sir. Nothing more."
"Spit it out."
"Unfortunately, sir. I don't bring my cake to here." The black jacketed man says while turns around to face him. "I left it somewhere, somewhere you didnt pass while following me, sir."

Saturday, August 5, 2017

Pendidikan Indonesia

Disini gw cuma mau berbagi pandangan gw terhadap pendidikan di Indonesia

Maaf sebelumnya kalo misalkan bahasa gw menyerang pihak tertentu
Dan maaf kalo bahasa gw ribet sulit dimengerti .-. Soalnya gw nulis ini buru buru takutnya ilang dari otak secara instan.

Oke yg pertama gw pengen ngobrolin tentang that so-called kebijakan baru menteri pendidikan yg menerapkan full-day school dan tidak ada pr. Ya sedenger gw sih gitu, gatau juga soalnya gw belom telusurin lebih lanjut karena kesibukan gw pribadi. Tapi kenyataannya justru full-day school + PR. Barusan di line timeline gw liat ada orng yg ngeluh dengan kebijakan ini (keliatannya sih anak sma)

Setelah baca keluhannya, gw setuju. Karena iya emang kita itu hanya pelajar, kita butuh waktu istirahat. Instead of jadi pinter di semua bidang, justru kita malah jadi teu puguh di semua bidang. Dan juga harus bisa fokus juga ke passion kita yg nonakademik soalnya hidup emang selalu akademik? Ga juga kan? Apalagi sekarang gw menimba ilmu di sekolah yg emang dari dulu tradisinya itu tugas dan pr yang segambreng setiap hari.

Nah, dengan alasan sekolah gw ngasih pr banyak, di satu sisi gw ga setuju dengan keluhan yg tadi. Karena, Kuliah lebih berat dari sma, smp apalagi sd. Banyak banget gw denger keluhan ini dari sodara dan temen gw yg udah kuliah. Tapi mereka keknya sans-sans aja ngejalanin hidupnya. Ga ngeluh kaya anak sma tadi.

"tapi kan kuliah mah kan fakultas/jurusannya fokus ke pelajaran yang emang kita inginkan". Ya iya tapi kan itu semua ga berarti lu bakal dapet pekerjaan yg lu pengen dengan cara masuk fakultas itu kan? Walaupun kemungkinan besar iya lu bakal dapet pekerjaan yg lu cita citain dari dulu. But who knows?

Nah darisini. Gw belajar untuk ga ngeluh, jalanin aja. fokus ke sekolah, tapi juga fokus ke passion yg non-akademik(ekskul, komunitas, dll.(dan nilai plus berorganisasi di osis)).

TAPI, Sebelum gw baca keluhan anak sma yang tadi, gw juga pernah liat keluhan yang kalo ini sih emang parah. Full-day school bagi anak sd. Nah ini, kalo yg ini gw ga setuju banget. Karena sd coy, jaman jamannya lu mesti banyak maen. Jaman jamannya lu mesti jadi anak kecil(karena emang masih anak kecil). Menurut gw, kalo misalkan anak kecil ga dapet yg namanya kebahagiaan. Kemungkinan besar anak kecil ini yg biasanya nanti gedenya jadi kriminal, tukang bolos, atau badboy yg sangat negatif, yg terjerumus ke narkoba, free sex, geng motor, durhaka ke orang tua, dll.

Nah kalo ini sih gw berharap menteri pendidikan bisa ngubah sesuatu tentang ini.

EDIT/11Aug2017: Gw baru aja baca berita di Line today bahwa Presiden Indonesia Pak Joko Widodo, bilang Full-day school itu gak wajib, dan segera diatur di perpres instead of permendikbud

Ini dulu deh nanti gw edit lg buat bahasan lain

Thanks.

Tuesday, July 25, 2017

Ruang Aspirasi

Apa sih ruang aspirasi? Ruang aspirasi itu organisasi? Kenapa ruang aspirasi terbentuk? Siapa aja sih mereka? Gimana mereka bisa terbentuk padahal beda beda sekolah? Nah, disini di blog gw (mumpung belom banyak yg berkunjung kesini), gw mau ngejelasin yang gw tau tentang ruas

Ruang aspirasi (RUAS) adalah sebuah movement yang memberikan ruang bagi anak muda, untuk memberikan aspirasinya dan berkarya bersama. Atau dalam pengertian gw saat ini, sebuah tempat bagi para remaja yg pengen berkarya, pengen bikin sesuatu yg aesthetic, pengen coba sesuatu yang baru tapi gatau dimana harus menemukan orang atau tempat yg tepat untuk melatih berkarya bersama. Ruang aspirasi ini terdiri dari 8 pelajar SMA/SMK Bogor (yg otomatis ruas berdomisili Bogor). Yaitu, Rafiif Alnabil, Haady Nugraha, Luky Wiranda, Obadias Dionni, Fikri Izzaldin, Moza Paramitha, Siti Nagina Hartati, dan gw sendiri Akaasyah Nurfath.

Latar belakang Ruas (menurut gw)

Semuanya ini bermula dari pemikiran Haady dan Rafif yg ingin mendestruksi kembali susunan Instagram. Mereka ngerti tentang "instagram-instagram"an soalnya mereka emang maenannya instagram (ya iya emang ._. Maksudnya mereka sering maen dengan instagrammer, organisasi ig, projek ig, wwim, dll.). Sebenernya gw gangerti maksud dari "susunan baru" itu apa, tapi yang jelas disini mereka mulai beraspirasi untuk membuat sebuah movement di instagram.

Pada hari ketika Rafif dan Haady janjian buat ngomongin hal tersebut, kebetulan gw lagi maen bareng Rafif, otomatis gw juga ikut campur dengan mereka dan bahasannya. Pada hari itu juga kalo ga salah ka luk (ka luky) kaka kelasnya Rafif dateng buat memenuhi panggilan tentang bahasan serupa. Dan mulai saat itu kita berempat membentuk "tim" yang kemudian menjadi RUAS. Ya, lu pasti ngerti lah nyari nama ruang aspirasi/ruas itu ga gampang kalo memang direncanakan dan dibutuhkan di waktu yg singkat.

Seiring waktu gw lupa bagaimana kronologisnya, obadias dan moza resmi bergabung dalam "fetus ruas". Fikri direkrut (gw lupa antara gw/Rafif) karena dia komikus yg udh dapet nama dari kelas 8. Nagin gw rekrut langsung. Disaranin temen gw gara-gara dia nulis cerita di wattpad. Oiya, gw Rafif Haady Oba Moza saling kenal soalnya kita pernah tergabung dalam satu komunitas pelajar bogor. (komunitas legal kok dan ga negatif ._.).

Setelah semuanya terkumpul disini, (setelah 4 bulan sepertinya) kita baru pertama kali post our first post pada tgl 2 Juli 2017 dan lanjut mengisi feeds kita dengan perkenalan dan yang lainnya.

IG: @ruangaspirasi

Tuesday, July 18, 2017

Intro

Welcome to my blogspot

No, there is no greeting from me
Just.. Just welcome

Thank you

Disini, gw bakal isi tempat ini dengan berbagai macam hal yg gw pengen keluarin. Kalo kalian baca sendiri isi tempat ini nanti, sangat wajar sekali kalian berpikir "apaansi ini", "gajelas anj*ng", "freako", "orang aneh". Yaudah emang kaya gitu apa adanya.